Aki gel motor semakin populer di kalangan pemilik kendaraan roda dua. Pasalnya, aki gel menawarkan kinerja mumpuni serta perawatan yang lebih mudah daripada tipe konvensional. Kendati begitu, tak sedikit masyarakat yang ternyata belum mengetahui jenis aki satu ini. Mari kita kenali spesifikasinya secara detail dalam artikel berikut.
Mengenal Apa Itu Aki Gel Motor
Pada dasarnya, aki gel termasuk dalam tipe aki kering. Hanya saja, mereka menggunakan varian elektrolit berbentuk gel bukan cairan. Menariknya, elektrolit gel tersebut memberikan sejumlah keuntungan.
Salah satunya tidak mudah tumpah atau menguap, bahkan meski terpasang dalam keadaan miring. Hal ini sangat efektif mengurangi risiko kebocoran maupun kerusakan pada komponen kendaraan yang ada di sekitarnya.
Aki gel juga mampu memberikan daya starter yang lebih kuat serta performa stabil di berbagai kondisi. Selain itu, usia pakainya cenderung lebih lama. Mengingat ketahanannya yang luar biasa, bahkan di cuaca ekstrem sekalipun.
Sehingga sangat pas untuk tipe kendaraan dengan mobilitas tinggi atau sering melewati medan yang berat. Tak hanya itu, beberapa pengguna motor trail hingga kendaraan balap kerap memilihnya untuk memperoleh performa yang gahar.
Di sisi lain, harganya memang lebih tinggi dari aki kering. Varian unggulan untuk aki gel yang terjual di toko offline bisa mencapai Rp 350 ribu. Padahal harga komponen untuk tipe konvensional hanya sekitar Rp 200 ribu saja.
Kondisi Voltase Aki Terdeteksi Melemah
Berdasarkan teorinya, aki gel motor memang memiliki tingkat self-discharge yang lebih rendah dari tipe konvensional. Artinya, mereka lebih lambat kehilangan daya saat tidak pengguna pakai. Meski begitu, pada prakteknya, voltase aki gel bisa terdeteksi melemah secara tiba-tiba.
Kondisi semacam ini kerap membuat pengguna bertanya-tanya apakah aki dapat dicas ulang seperti pada tipe konvensional. Beruntung, langkah tersebut ternyata bisa dilakukan. Dengan catatan gel-nya belum mengering sepenuhnya.
Jika sudah terlanjur kering, maka harus melakukan penggantian dengan komponen baru. Nekat melakukan pengecasan ulang hanya akan membuat aki semakin tekor. Apalagi jika beban kinerjanya relatif tinggi.
Tips Merawat Aki Gel
Meskipun tergolong bebas perawatan, ada beberapa hal yang tetap perlu diperhatikan dalam menggunakan aki gel. Terutama untuk menjaga kinerjanya selalu optimal. Adapun hal-hal tersebut meliputi:
1. Panaskan Kendaraan Sebelum Jalan
Memanaskan kendaraan sebelum memulai perjalanan menjadi aktivitas sepele. Sehingga banyak orang mengabaikannya. Padahal, proses ini sangat penting untuk memastikan aki lebih awet. Karena itu, upayakan memanaskan kendaraan selama 10 menit, terutama saat pagi hari.
2. Periksa Terminal Aki Secara Berkala
Selanjutnya, usahakan untuk memeriksa terminal aki secara berkala. Pastikan terminal bersih dan kencang, termasuk juga komponen-komponen di sekitarnya. Sebisa mungkin jaga agar aki tidak terkena air atau benda logam yang dapat menyebabkan korsleting.
3. Jadwalkan Ganti Aki dengan Rutin
Idealnya, masa pakai aki gel berlaku sampai 4 tahun. Relatif lebih panjang dari aki kering maupun basah. Namun, proses penggantiannya juga perlu kita sesuaikan dengan kondisi kendaraan. Motor yang menanggung kinerja berat mungkin memerlukan penggantian yang lebih cepat. Barangkali di tahun ketiga pasca pembelian baru atau saat menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
Secara keseluruhan, aki gel motor bisa menjadi pilihan tepat bagi pemilik kendaraan. Dengan perawatan yang tepat, aki gel tak hanya menjamin performa unggulan, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara.