Perawatan aki basah cukup berbeda dengan aki kering yang bebas dalam perawatan atau maintenance free. Pasalnya aki basah perlu untuk perhatian supaya tetap awet. Setidaknya terdapat beberapa cara dalam merawat jenis aki basah supaya lebih lama untuk penggunaan dalam keadaan maksimal.
Akibatnya memakai cairan elektronik guna merendam sel-sel yang ada dalam aki. Seiring dengan berjalannya waktu, cairan yang terdapat dalam aki bisa menyusun sebab penguapan karena proses pemanasan. Maka, akibatnya perlu tambahkan cairan elektrolit supaya tetap dapat bekerja secara optimal.

Langkah dalam Perawatan Aki Basah
Aki yang ada pada kendaraan punya banyak tugas. Bukan untuk menyalakan mesin saja. Melainkan aki juga mempunyai tanggung jawab untuk menyalakan instrumen kendaraan, lampu, klakson, serta peralatan pendukung lainnya yang berada dalam kendaraan. Saat tegangan aki melemah, hal itu membuat aki tidak dapat menjalankan tugasnya secara baik.
Walaupun termasuk slow moving parts, tentu saja aku mempunyai usia pakai yang terbatas. Normalnya, aki perawatan yang baik dapat bertahan antara dua sampai tiga tahun lamanya. Lama usia pakai aki pasti juga sesuai dari perawatan serta kebutuhan kelistrikan yang ada pada kendaraan. Untuk itu berikut ini beberapa cara dalam merawat aki basah.
Memeriksa Indikator Level Air Aki
Aki basah membutuhkan elektrolit atau air aki untuk dapat bekerja secara optimal. Elektrolit mempunyai fungsi menjadi tempat dalam penyimpanan dan mengalirkan arus listrik ke komponen lainnya pada kendaraan bermotor.
Bila indikator level aki telah berada di bawah standar, perlu menambah jumlahnya. Mengingat, lama-kelamaan air aki akan berkurang sebab terjadi proses pemanasan. Tidak perlu setiap hari untuk pemeriksaan, cukup lakukan satu kali dalam setiap bulan guna mencegah kehabisan air aki.
Memilih Air Aki Secara Tepat
Perawatan aki basah berikutnya yaitu tepat dalam memilih air aki. Terdapat dua jenis air aki yang biasa berada di pasaran. Terutama untuk aki basah yaitu botol dengan tutup biru serta botol dengan tutup berwarna merah.
Pastikan tidak salah pilih air aki sebab akan mengakibatkan akibatnya tidak dapat bekerja secara optimal. Bisa juga malah tidak bisa digunakan sama sekali.
Air aki dengan kemasan biru digunakan pada aki sepeda motor saat level cairan berkurang. Aki cukup aman karena bisa dituangkan kapan saja meski sedang dalam perjalanan sekalipun. Jadi saat bepergian dan kondisi air aki menguap atau berada dibawah level pengguna bisa langsung menuangkan air aki kemasan biru.
Lain halnya saat mesin tidak bisa dinyalakan, terminal aki berwarna putih atau hijau akibat korosi, maka air aki kemasan merah justru menjadi pilihan tepat. Sebab aki tidak lagi memiliki kandungan elektrolit.
Menjaga Kebersihan Aki
Perawatan terakhir yaitu menjaga kebersihan aki. Aki basah berisi cairan yang mana dapat membuat kotoran serta debu melekat aki tersebut. Keadaan itu tidak dapat pengguna sepelekan, sebab dapat membuat terjadinya kebocoran arus listrik yang nantinya akan dipasok ke komponen kendaraan. Perawatan aki basah menggunakan kuas atau lap kering guna membersihkan kotorannya juga menjadi pilihan.